R's Dialy

Aku disini sekarang. Jauh dari apapun yang sudah kukenal sejak lahir. Aku di tempat yang terlalu asing. Aku di tempat yang awalnya kukira tak mungkin kudatangi. Aku di sebuah tempat yang baru. Yang bahkan orangnya pun aku tak tahu. Ini realita. Saat kubangun dari tidurku, ini nyata. Awalnya kukira semu. Tapi semua itu tidaklah palsu. Segalanya berubah disini. Berawal dari doa doa. Aku berhasil menggapainya. Kukira mudah. Namun, kerikil baru saja membuatku terjatuh. Perjuanganku untuk sampai disini mungkin tak semudah dan seindah teman yang lain. aku pun tak menyangka telah melewatinya. Sekarang aku disini. Butuh adaptasi yang luar biasa. Aku berkawan, tapi aku tak tahu bahwa dia adalah lawan. Aku berteman, tapi ternyata ada saatnya kata itu tak berarti. Aku berjuang keras disini. Rezeki orang memang berbeda-beda. Iya, kutahu Allah Maha Adil. Aku seharusnya menjadi lebih dewasa disini. Tapi tidak. Ambisiku yang justru malah makin  meningkat. Aku berusaha keras. Tidak sekeras perju

Sehabis hujan ada pelangi. Alhamdulillah gue telah melihat pelangi itu. Jalan yang ditempuh tak sehalus aspal memang. berliku, tajam, menantang dan menakutkan Tapi Allah memang merencanakan sesuatu di balik itu semua Saat terpuruk, sedih memang. Sakit pastinya tapi pemenang harus bangkit kan? 6 tahun gue akan keluar dari zona nyaman lebih dari itu mungkin belajar untuk mandiri dan belajar untuk berusaha mensyukuri kota kecil, katanya jauh dari peradaban, katanya tapi toh gue pernah merasa sakit hati olehnya gue pernah benci tapi sekarang gue harus mencintai selama 6 tahun kedepan semoga memang ini yang paling diberkahi Jalan gue masih panjang memang. Masih jauh. tapi gue percaya Allah bermurah hati pada hambaNya yang percaya satu tahap telah gue lalui entah apalagi yang ada di depan gue gue masih terus berdoa dan berharap agar suatu saat dapat disapa dengan panggilan "Assalamualaikum, bu dokter" Terima kasih yaAllah atas ptn yang Kau beri.

Yep, I was officially graduated from High School! It was....sad. Sedih karena belum dapet ptn sihh. Sempet ngedown dua hari sampe jatuh sakit tapi anak anak mitra geng ipa3 yang membuat semangat lagee:") terharu banget emang sama kakak mitra yang baiknya luarrr biasa! Back to the topic. oke gue bakal nyeritain 3 tahun di smansa. From A to Z.  MOPD.  SIAPA SIH YANG GAK KANGEN? It was so memorable. Di ajarin sama kakak MPOS yang super duper kayak malaikat tentang adaptasi di SMANSA. Bunaken! Hal yang paling gue kangenin adalah saat hari terakhir dan gue malah sesek napas. Gak tau kenapa. Tapi dari mopd ini gue belajar banyak dan ini adalah momen buat adaptasi di smansa. Jangan pernah bolos satu hari pun dari mopd! Percaya sama gue, DON'T! Karena lo gak pernah tau keasikan mopd dari hari ke hari. The most important point, We Are One! Mopd momennya angkatan banget deeh {{}} SPEXTRUM Gue kira kelasnya X.7 lagi gaktaunya malah gak ada anak bunaken di X.7. Gue malah

Teruntuk sahabat, teman, kakak, adik. Ya, untukmu, Aku merasa telah lama mengenalmu. Padahal smansa yang mempertemukan kita. Aku tidak pernah menyayangkan untuk mengenalmu. Aku justru sangat senang dapat mengenalmu. Aku bahkan bangga memiliki teman sepertimu. Rasanya, aku ingin selalu ada di dekatmu. Aku ingin selalu lebih dekat denganmu.  Perjuangan yang kita lalui bersama. Lucu memang. Kita dipertemukan karena 'uang'. Dan karena itulah ukhuwah kita semakin erat. Apakah kamu masih ingat saat kita bersama? Tertawa bersama hingga...menangis bersama. Masalahnya ya karena 'uang'. Ceritamu, tawamu, tingkahmu, kepolosanmu, ketegasanmu, bahkan kesokimanmu. Huh dasar sokim! Tapi aku selalu mengingatmu. Aku mengingatmu sebagai kamu. Apa adanya. Polos.  Kita berdua memang cengeng. Namun saat kita bersama, aku masih ingat saat memegang erat tanganmu. Takut namun sok berani. Ragu namun terus maju. Ya, kita menjadi tegar bersama! Kita menjadi lebih yakin kita bisa! Dari

Maha Suci Allah yang dengan mudah dapat membolak balikan keadaan. Sebulan yang lalu, gue menambah list plan untuk kuliah. Dengan saran dari orangtua gue mendaftar ke sebuah perguruan tinggi swasta. Jurusan? Fk tentunya. gue sadar, gue mau jurusan itu. Bukan universitasnya. Dan saingan banyak so, gue harus punya cadangan. Meski, tujuan gue tetap pada awal. FK PTN! Dengan mendaftar online, gue pun mendapat nomor pendaftaran dan bayar biaya yang tak sedikit. Hampir setengah juta. Hanya untuk formulir. Tapi karena ini permintaan ibu, gue hanya berkewajiban untuk belajar. Gatau kenapa sebulan itu cepettt banget. Yak 26 Januari kemaren gue tes. Dengan bermodalkan sedikit ingatan dan doa restu, gue berangkat naik motor sama bokap. Sepenglihatan gue, semuanya bermobil. Motor yang diparkiran sangat sedikit. Mobil....sampe gabisa masuk lagi kali *lebay. Gue cukup bingung. Jam 7.15 tapi udah rameee banget. Padahal mulai jam 8..beda banget sama smansa *eh wkwk. Gue pun ke lantai 4 dan dengan t