Raguku Engkau semu Tangisku Engkau berlalu Amukku Kau tak pernah tahu Salahku Tidak beri tahu Sesalku Tak jelaskan padamu Aku masih ingin kamu Aku ingin peluk jiwamu Meski tlah melewatiku Menapaki jalan berbatu dan terus terpaku Kamu. Aku merindumu Macam istilah dulu "Si punuk yang merindu" Aku masih termangu. Menatap layar putih di depanku. Berkelap kelip merayu. Mengalihkan perhatianku dari si sumber ilmu. Layar itu terus mengajakku berselancar. Menjelajahi belahan dunia. Menyusuri tiap kota hingga benua. Berawal dari Hindia sampai ke Antartika. Kertas buram berisi rangkaian kata pun kutinggalkan. Salah kalau kau bilang isinya sekedar puisi atau sajak merayu. Kertas ini berisi bahasa latin yang sulit dihapalkan. Berisi bahasa tubuh dan strukturnya. Berisi...............tulisan yang memuakkan. Meskipun bahasanya ribet, tidak simpel, dan aneh namun aku memang benar-benar kenyang saat i...