Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Tahun kedua

Time flight so fast. Now, I'm here. Sitting in front of lptop and typing my ideas. I'm also watching television and poor me there's no good movies in every channel. So, I use to focus to my blog.  Today is my bornday. again. wuah. One year ago, I had an anatomy test and today, I had Patologi Klinik test. Poor me, I got my birthday and I had to do test.  Ulang tahun kedua di negeri rantau. Jadi inget. apa yang udah gue lakukan 2 tahun kebelakang? Kayaknya gue masih sama. Tidak membanggakan. Masih cengeng. Masih males. Masih kangen rumah. Belum bisa mandiri. Masih manja. Yah meskipun ada sedikit perubahan, yaituu makin legowo ngeliat nilai. Sedih sih tapi mau gimana lagi:'(.  Gue masih merasa kufur nikmat, jauh dari agama, masih kurang bersyukur, suka ngeluh, suka minta macam macam ke Allah, masih jauh banget dari iman dan takwa, dan masih memaksakan sesuatu atau kurang tawakal. Padahal udah 19 tahun hidup. Gua juga masih kurang saat berhubungan dengan manusia.

Dalang dan Wayang

Akhir-akhir ini saya banyak bertanya tentang sebuah sistem. Sistem yang menjadikan orang di sekeliling saya mengeluh, berbuat curang, sampai ngomongin orang. Saya pun masih bertanya yang salah itu siapa. Mungkin sistem yang salah. Tapi toh ada dalang dari setiap sistem kan? Sistem itu dijalankan pasti ada alasan kan? Lalu siapa 'sang dalang' tersebut?  Sebenarnya sistem ini bagus. Sangat bagus sampai beberapa orang yang tidak menjalankannya memuji dan mendukung. Namun, sistem yang bagus ini belum sempurna sehingga menurut saya pribadi belum dapat dijalankan. Sempurna engganya bisa dilihat dari kesiapan dalang dan wayangnya juga alur ceritanya. Sebenarnya, siapkah saya dan pemain lainnya menjalankan skenario si dalang? Saya rasa belum semua. Beberapa memang siap dengan menjalankan berbagai cara, Namun, beberapa lainnya masih 'cacat' untuk menjalankan skenarionya. Termasuk saya.  Kami tidak memiliki panduan dan panutan untuk sistem ini. Kami pun tidak memilik

Debu

Aku sedang berharap Tapi ternyata pada orang yang salah Bagai keledai aku terjatuh kembali Bagaimakan dia sadar yaTuhan? Jika pandangannya terus kedepan Jika sekalipun kepalanya tidak ditundukan Jika bahkan matanya tidak dikedipkan Lalu aku bisa apa? Diam tanpa kata? Berjalan tanpa arah? Mengabaikan urusannya? Aku tidak bisa. Bukannya tak mencoba Hanya saja Ini menyangkut perasaan Ini menyangkut pendirian Terinspirasi dari seorang kawan, Love you Sampai saat ini gue pun gak ngerti apa yang gue tulis.

Amanah

Akhir-akhir ini gua dilanda kegalauan. Bukan galau nyari pasangan, karena toh gue belum siap nikah. Gua galau akan amanah yang ditawarkan. Amanah yang ditawarkan berat tapi menarik buat gua. Amanah ini menarik karena menyenangkan untuk dijalani. Amanah ini banyak diincar orang lain pula. Tadinya gua ingin memikul amanah ini, tapi karena ada syarat-syarat tertentu akhirnya gua mengurungkan niat. Ternyata, gua malah ditawari bukan meminta.  Seharusnya gua langsung menerima tawaran itu. Itu kan impian gua dulu. Tapi masalahnya, ada beberapa hal yang membuat gua mikir ulang. Amanah ini impian tapi besar. Sementara, ada amanah lain yang sedang gua panggul. Amanah yang tidak enteng pula. Dengan bodohnya. di awal gua menolak tawaran itu karena merasa gua gak sanggup dan takut cuma jadi pato buat amanah itu. Tapi sang penawar amanah ini terus memaksa dan meyakinkan gua. Dia menepis semua pertanyaan gua, menjawab tanpa ragu, dan dengan yakin. Tetep aja gua mikir-mikir. Ujung-ujungnya dia n

Kamu

Sebuah puisi malam sabtu. Maaf ya suka spam puisi di blog gini *padahal gak ada yang baca* If you read my blog, please comment for advice;) Mungkin engkau ragu Bila ku akan menunggu Jangan kau menjadi gagu Melihatku terbujur kaku Suara ini menginginkanmu Bukan hanya sebagai tamu Tapi sebagai pendampingmu Boleh juga teman hidupmu Aku senang Bersamamu aku tenang Tiap inci tubuhmu 'kan kukenang Meski mataku menyipit berkunang Janganlah kau siakan tangismu Simpanlah 'tuk bahagiamu Aku mungkin rapuh Tapi aku takkan luluh Beribu maaf ingin kuberi Rasanya tak pantas diri Karena ku laksana duri Yang menusuk kaki sang penari Purwokerto, 2 Oktober 2015. Selamat Hari Batik Nasional Teruntuk kau yang disana, yang mungkin melihatku meski aku tidak melihatmu  Aku. Rindu. Kamu, AAP.

Camar telah iba

Angin berhembus setiap kali ku melangkah Ombak bergulung menyambut  Langit jingga menatap dengan kasih  Camar bersuara seakan memanggil Tapi aku tak peduli  Aku tak pernah peduli  Dunia terus berputar  Dan aku tidak pernah sama  Derap langkah mungkin tak berubah Namun kakiku yang berubah arah Meski tak tahu benar atau salah  Mungkin langkah ini salah  Karena ku rasa hilang arah Mungkin senja lain lebih baik Jika saja aku memutar balik ya, jika saja.  Ombak sudah menungguku  Untuk ikut bergelung bersamanya  Menikmati senja yang akan berakhir  Menenggelamkan sang mentari hari ini Camar tak mampu bernyanyi Melihatku memegang langit tak mampu  Melihatku mengenggam laut tak sanggup  Camar telah iba  Maafkan aku dunia Setidaknya aku pernah mencoba. Untuk seorang kawan. 

Jas Putih

Selamat buat temen-temen dan adek adek yang sudah menjadi maba 2015 di ptn dan pts!! Wah gak kerasa ya sudah setahun berlalu. Dan gua masih s endiri  gini-gini aja. Jadi inget tahun lalu gue yang sangat was was menunggu pengumuman gel 1 UPN. Udah nangis-nangis eh alhamdulillah dapet. Tapi leganya cuma bulan Januari aja. Bulan-bulan selanjutnya gue harus melalui ujian nasional yang kalo kata kakak kelas soalnya unpredictable. Akhirnya gua masih berjuang di UN yah siapa tau dapet undangan. Kenyataannya gue harus bertempur di SBMPTN dan SIMAK baru bisa dapet ptn.  Sebenernya gue bukan orang yang menjunjung tinggi ptn bagus. Gue menjunjung tinggi jurusannya bro. Seneng sih dapet di ptn yang bagus tapi kalo jurusan yang gue pengen gak dapet? Buktinya gue daftar di pts juga (tahun lalu upn masih pts). Karena gue termasuk yang visioner broh. Gak peduli almamaterlu yang penting lo gapai cita-citalo. Kenapa gue akhirnya memilih di ptn? Karena gue sayang orangtua(?) Alhasil gue memili

Cinta?

Cinta tak pernah meminta Pun jarang memberi yang kau pinta Cinta jarang sekali berlabuh Hanya berlabuh pada sang empu Pun tak pernah pandang bulu Cinta tak perlu waktu Cinta tahu kapan kau butuh Dia di sisimu selalu Meski kau tak tahu Kau abaikan Kau kecewakan Kau sakiti Kau khianati Dia akan kembali Dan itu bukan ilusi Cinta Itu Apa Siapa With many questions, RF

Kata siapa liburan enak?

Sebenernya antara gue gak bisa memanfaatkan waktu sama gue terlalu asik kuliah. Gue kira liburan gue akan membahagiakan karena sedari awal gue udah merencanakan beberapa agenda.  1. Mau ke Bandung, nginep di kosan Arifah terus wiskul sama guru mtk, temen curhat, temen makan, temen pecinta adelaide sky (ini satu orang). Gue udah bersemangat mengutarakan hal ini ke temen gua yang lain. Tapi apa daya. Orangtua tidak merestui. *semoga kamu ingat janjimu wiskul bareng ya* 2. Mau ke Malang. Nginep di rumah mbak ria terus ke Museum Angkut yang berasa jalan ke luar negeri. Atau ga ke Jatim Park. Makan apel nyamnyam. Terus ketemu sama anak smansa di Malang *ini gue gatau siapa* tapi nyatanya malah temen-temen gue yang kesana. Huft. 3. Doraemon Expo. Bye Doraemonku. Gaada yang mau nemenin *kodekeras gaada yang ngerasa huft byhe 4. Ice Skating. Teman-teman ice skatingku malah ngajak ke Pasar Santa. Rencananya mau makan makan eh ternyata blm buka karena kita kepagian. Sampisla

Pantas?

aku lelah disini kutahu ini bukanlah tempatku gerah tubuh ini terus menyerah tak berdaya tak lagi ada rasa peluh yang kurasa sekarang tlah percuma tak sepantasnya aku disini raga ini meragu merasa tlah berontak jiwaku aku menyerah aku pasrah tapi tidak untuk nanti akan kuberi bukti bahwa jiwaku pantas disini bahwa ragaku akan tetap disini bahwa aku takkan berhenti sampai disini -puisi setelah nilai komponen yang banyak C nya keluar. ip belum keluar sih tapi tetep aja gue tau akan mengecewakan. nyampe 3 aja gue masih kurang yakin. yaAllah semoga sampai biar ga mengecewakan banget:"(-

18th

It's almost been 6 months! Siapa sangka gue disini udah berbulan-bulan. Terhitung cepat memang, dari gue yang awalnya melangkah keluar dari zona nyaman dan disini hampir menjadi zona nyaman gue. Jadi mahasiswa kedokteran siapa bilang gampang? Siapa bilang juga susah? Setidaknya setelah lo beradaptasi, lo akan terbiasa. Gue yang tadinya masih buta tentang hidup mandiri, sekarang toh mulai terbiasa.  Pertama kali gue tidur sendiri dan sepiii banget meskipun ada tv yang sering gue kencengin volumenya sampe kedengeran dari jarak 10 meter gak sih gue lebay. Tapi yaudah sekarang gue terbiasa. Awalnya gue kaget temen-temen gue belajar terus sekalinya gak belajar dia pinter banget. Mirip-mirip di smansa sih tapi, lebih parah. Kaget awalnya, tapi sekarang udah biasa.  18 tahun pertama gue, disini. Jauh dari keluarga, jauh dari sahabat-sahabat gue dulu yang biasanya ke rumah bawain novel kesukaan. Sekarang? Gue disini. Tanpa keluarga. Tanpa ciuman nyokap yang gue dapet setahun sekal