Time flight so fast. Now, I'm here. Sitting in front of lptop and typing my ideas. I'm also watching television and poor me there's no good movies in every channel. So, I use to focus to my blog.
Today is my bornday. again. wuah. One year ago, I had an anatomy test and today, I had Patologi Klinik test. Poor me, I got my birthday and I had to do test.
Ulang tahun kedua di negeri rantau. Jadi inget. apa yang udah gue lakukan 2 tahun kebelakang? Kayaknya gue masih sama. Tidak membanggakan. Masih cengeng. Masih males. Masih kangen rumah. Belum bisa mandiri. Masih manja. Yah meskipun ada sedikit perubahan, yaituu makin legowo ngeliat nilai. Sedih sih tapi mau gimana lagi:'(.
Gue masih merasa kufur nikmat, jauh dari agama, masih kurang bersyukur, suka ngeluh, suka minta macam macam ke Allah, masih jauh banget dari iman dan takwa, dan masih memaksakan sesuatu atau kurang tawakal. Padahal udah 19 tahun hidup. Gua juga masih kurang saat berhubungan dengan manusia. Kurang bisa mengendalikan emosi, kurang ramah, kurang bisa menghargai, masih egois, suka membandingkan sehingga ga bersyukur dan masih banyak banget kekurangannya.
Resolusi tahun depan? Di umur gue 19 tahun ini semoga gue makin dekat dengan Allah Swt agar gue tenang dan gasering ngeluh. Gak terasa ini tahun kedua gue di perantauan. Jalan yang gue lewati pun makin berliku. Waktu yang gue lalui pun makin tak terasa. Hal-hal yang gue impikan pun makin gak bisa tertebak apakah akan gue capai atau itu hanya sekedar angan. Impian gue mungkin sebatas angan namun gue yakin, Allah akan memberikan jalan-jalan baru yang tidak tertebak dan makin membuat gue bersyukur akan nikmat dan karuniaNya.
Dear Ibu, Bapak, Dek Tika, Atika, Ime, Tante, Indah, Teman sd, smp, Teman smansa, phalanges, suntik, dan semua orang yg gue kenal. makasih karena sudah hadir dalam 19 tahun gue menjalani kehidupan. Terima kasih atas pelajaran non formal yang telah diberikan. Terima kasih karena kalian udah mau mengenal gue. Terima kasih sekali lagi.
Terutama Ibu Bapak dan Dek Tika. Terima kasih karena mau menerima seburuk buruknya anak dan membenarkannya. Terimakasih karena mau membimbing gue dengan sabar, tanpa pamrih, cuma mau yang terbaik buat gue. Gue bangga. gue bersyukur berada di keluarga ini. Maafkan semua kesalahan di 19 tahun hidupku ya pak, bu.
Comments
Post a Comment