Skip to main content

Amanah

Akhir-akhir ini gua dilanda kegalauan. Bukan galau nyari pasangan, karena toh gue belum siap nikah. Gua galau akan amanah yang ditawarkan. Amanah yang ditawarkan berat tapi menarik buat gua. Amanah ini menarik karena menyenangkan untuk dijalani. Amanah ini banyak diincar orang lain pula. Tadinya gua ingin memikul amanah ini, tapi karena ada syarat-syarat tertentu akhirnya gua mengurungkan niat. Ternyata, gua malah ditawari bukan meminta. 

Seharusnya gua langsung menerima tawaran itu. Itu kan impian gua dulu. Tapi masalahnya, ada beberapa hal yang membuat gua mikir ulang. Amanah ini impian tapi besar. Sementara, ada amanah lain yang sedang gua panggul. Amanah yang tidak enteng pula. Dengan bodohnya. di awal gua menolak tawaran itu karena merasa gua gak sanggup dan takut cuma jadi pato buat amanah itu. Tapi sang penawar amanah ini terus memaksa dan meyakinkan gua. Dia menepis semua pertanyaan gua, menjawab tanpa ragu, dan dengan yakin. Tetep aja gua mikir-mikir. Ujung-ujungnya dia ngasih waktu sampai abis ujian. 

Ngotot banget kan? Ngeselin juga. Gua udah nolak dua kali tapi dia tetep mau nunggu. Seandainya nunggunya untuk....... ahsudahlah. Karena gua dilema, gua nanya ke temen-temen, sahabat, dan lainnya. Jawabannya sama semua "kalau sanggup ya terima, kalau engga ya jangan. kalau aku sih gak sanggup." Gua bingung, kalau memang gue gayakin, gue bakal langsung nolak lagi kan? karena jawaban beberapa orang terdekat gue seperti itu. Tapi mereka ternyata tidak mengerti gue seperti apa. 

Akhirnya gue nyari pendapat ke seseorang yang hebat dibidangnya. Kakak kelas dari sma sampai skrg kuliah. Amanahnya banyak, aktivis, akademisi, pokoknya panutan banget. Saat gue nanya ke dia. Dia justru marahin gue. Gue terlalu berbasa basi dan gak langsung nanya amanah yang ditawari. Dia bilang ke gue kalo gue akan menyesali kalau menolak. Dia pun bilang kalau gue gak butuh masukan, gue cuma perlu diyakinkan untuk ngambil. Dan yeah, gue pun ngambil. Si penawar amanah pun langsung seneng di chatnya. 

Kehidupan di sma gue memang luar biasa. Mengubah kepribadian gue dan pikiran gue. Bertemu dengan orang-orang luar biasa yang sekarang masih menjadi luar biasa di organisasi. Sementara gue? Gue baru akan mencoba untuk memulainya. Dan gue berharap pilihan yang gue ambil ini bukan langkah yang salah. Bukan cuma untuk mengatasi kerinduan gue akan SMA tapi memang karena gue menyukainya. Ya, smansa. Kau yang membuatku mencintai organisasi, rapat, acara, kegiatan, sibuk, berperang dengan waktu, dan lainnya. Semoga bekal smansa gue ini bisa membuat gue bertahan dengan amanah yang ditawarkan. 

ohya ada quotes cinta dari penulis novel Tuhan Maha Romantis

"Kita tidak bisa memilih kapan dan pada siapa kita jatuh cinta, tapi kita selalu bisa memilih kapan dan pada siapa kita mencintai."

Ganyambung sih tapi terinspirasi gara-gara ikut seminar kemuslimahan tadi wihihi:3 

Comments

Popular posts from this blog

DRAMA DRAMA

nah guys,tadi tuh ambil nilai drama yah gue ceritaiin deh.nyeh nyeh.nah pas bu ratni yang ramah masuk gue lagi siap-siap gitu pake kunciran dua. STYLISH GUE IMEH LOWCH.akaka nah rambut gue dimainin tuh sama imeh haha.thanks me jadi lucu haha.nah pas rambut gue seperti itu banyak yang bilang "rakhmi hahaha jadi beda" dan ime selalu bilang "kamu lebih manis" pantes aja banyak semut meh di badan gue.(garing mode on).nah gak tau deh ime muji atau nyindir tapi kayaknya nyindir deh.haha.nah bu ratni langsung memanggil KELOMPOK 1.yah gue sih nyante karena KELOMPOK 2.eh si abyan sama andi ngotot banget bilang "bu diacak aja bu katanya kemaren diacak".gila ya ckckck was was tuh gue yah berdoa aja.nah bu ratni bilang "dua menit cepat kamu buat kocokan" apa deh gitu yang pasti intinya itu (gue gak denger karena lagi bercanda sama ime).nah si abyan dengan kebahagiannya itu membuat kocokan gitu.nah lo takut banget gue.akhirnya selesai tuh.nah perwakilan kelo...

Spextrum

So, here I am. Lonely. Alone. Kalo kata Rezdi sih 'lebih baik sendiri daripada ditemani oleh orang buruk. Eh intinya gitu deh pokoknya. Kalo di pikir pikir bener juga sih tapi hati gue berkata lain. Salah wey salah. Siapa tau orang buruk itu malah membawa kita ke suatu kesempatan yang gak akan pernah kita duga. ye gak? Kita mah gak tau apa apa. Oke skip dari  pada makin tijel mending lanjut ngomongin sesuatu. Jadi gue galau. Gue gak tau apa alesan galau kali ini. Putus harapan? Patah hati? Orang yang gue suka menyukai orang lain? Atau......masalah penjurusan? Yang terakhir kayaknya rada gakmungkin. Gue hanya ingin menjalani apa yang udah ada aja deh. Oke penjurusan tuntas. Kedua dari akhir? Gue aja gak suka sama siapa-siapa. Kecuali ekhm bang....mungkin. Tapi ya bodo amat deh. Daripada galau mending kita cerita tentang...SPEXTRUM! Gue yang ngebacain puisi buatan Reza tentang spextrum. Dan pas latian 15 menit sebelum tampil atau beberapa menit setelah puisi dateng, penghayatan ...

Skandar Keynes Bio

Well I want to share something that important and that is....................SKANDAR KEYNES BIO!!! Skandar Amin Casper Keynes (born 5 September 1991) is an English actor best known for starring as Edmund Pevensie in the 2005 film adaptation of The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch and the Wardrobe. He will return in the role of Edmund in the film's sequel The Chronicles of Narnia: Prince Caspian, which is currently scheduled for release in the summer of 2008. Keynes was born in London to writer Randal Keynes and Zelfa Cecil Hourani and has a sister called Soumaya. Through his father, Keynes is the great-great-great grandson of the famous scientist Charles Darwin. His great grandfather Edgar Douglas Adrian, 1st Baron Adrian won the Nobel Prize in Physiology or Medicine in 1932. His maternal grandfather, Cecil Fadlo Hourani, is a famous writer of Lebanese descent, and the brother of Albert Hourani, also a well-known writer and professor. Keynes attended the Anna Scher Theatre...