Raguku
Engkau semu
Tangisku
Engkau berlalu
Amukku
Kau tak pernah tahu
Salahku
Tidak beri tahu
Sesalku
Tak jelaskan padamu
Aku masih ingin kamu
Aku ingin peluk jiwamu
Meski tlah melewatiku
Menapaki jalan berbatu
dan terus terpaku
Kamu.
Aku merindumu
Macam istilah dulu
"Si punuk yang merindu"
Aku masih termangu. Menatap layar putih di depanku. Berkelap kelip merayu. Mengalihkan perhatianku dari si sumber ilmu.
Layar itu terus mengajakku berselancar. Menjelajahi belahan dunia. Menyusuri tiap kota hingga benua. Berawal dari Hindia sampai ke Antartika.
Kertas buram berisi rangkaian kata pun kutinggalkan. Salah kalau kau bilang isinya sekedar puisi atau sajak merayu. Kertas ini berisi bahasa latin yang sulit dihapalkan. Berisi bahasa tubuh dan strukturnya. Berisi...............tulisan yang memuakkan.
Meskipun bahasanya ribet, tidak simpel, dan aneh namun aku memang benar-benar kenyang saat ini. Aku butuh liburan..... benaran liburan. Bukan libur dan tetap harus membaca. Tapi aku butuh libur dan tidak memikirkan apa yang akan terjadi di semester depan. Bagaimana nilaiku. 19 tahunku ku habiskan penuh ke sia-siaan menurutku. Seringkali aku mengeluhkan sesuatu yang harus kujalankan karena tanggung jawab yang kuambil. Apa aku. manusia penuh luka penuh dosa tak seputih kertas polos namun telah penuh coretan tinta hitam yang tersamarkan namun tidak dihilangkan bahkan yang tidak tersamarkan pun banyak.
Aku masih terus mengeluh atas hasil yang kuperoleh. Padahal mungkin Tuhan telah berbaik hati memberiku sementara hambaNya ini beribadah masih bolong, belum khusyuk. Jadi masih belum mau bersyukur? Kapan aku pernah menyempatkan waktu untuk bersyukur? Kurasa jarang. Tak heran jika Tuhan belum memberiku berlebih. Wong di kasih kecil aja aku udah ngelupain. Giliran lagi bencana eh baru deh balik badan pakai rukuh lalu gelar sejadah.
Omong omong soal bersyukur. Aku ingin mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang memberikan selamat atas dirgahayuku seakan mengingatkanku waktu terus berjalan. Sehingga aku harus mengalihkan prinsip hidup. hidupku untuk beribadah. Harusnya. tapi aku masih kurang. aku masih jauh. Terlalu jauh sampai sampai sulit menggapai. YaAllah. Istighfar.
Omong-omong lagi. Terima kasih atas boneka sapi yang kauberi. Aku tidak tahu siapa kamu. Hanya kotak yang dibungkus kertas kado warna pink dengan corak menara eifell. Yang kutahu hanya kotak kardus bekas kardus mie sedap itu berisi boneka sapi warna putih dan coklat. Aku ingin klarifikasi saja. Pertama aku suka London, bukan Paris. Big ben bukan Menara eiffel.. Yang kedua aku suka Indomie sedikit Mie Sedap. Ketiga aku suka penguin atau beruang kutub bukan sapi. Keempat aku suka warna biru meski sering pakai jam tangan coklat...
Kelima. terima kasih banyak. atas pemeberian diam diammu. Semoga bukan cuma boneka yang kau beri diam diam tapi doamu juga terus mengalir untukku. Hahaha siapapun kamu. Meski kamu tidak ingin aku tahu aku ingin mengucapkan. Terimakasih:)
Semangat berproses menjadi lebih baik!!!
Comments
Post a Comment