Akhir-akhir ini gua dilanda kegalauan. Bukan galau nyari pasangan, karena toh gue belum siap nikah. Gua galau akan amanah yang ditawarkan. Amanah yang ditawarkan berat tapi menarik buat gua. Amanah ini menarik karena menyenangkan untuk dijalani. Amanah ini banyak diincar orang lain pula. Tadinya gua ingin memikul amanah ini, tapi karena ada syarat-syarat tertentu akhirnya gua mengurungkan niat. Ternyata, gua malah ditawari bukan meminta. Seharusnya gua langsung menerima tawaran itu. Itu kan impian gua dulu. Tapi masalahnya, ada beberapa hal yang membuat gua mikir ulang. Amanah ini impian tapi besar. Sementara, ada amanah lain yang sedang gua panggul. Amanah yang tidak enteng pula. Dengan bodohnya. di awal gua menolak tawaran itu karena merasa gua gak sanggup dan takut cuma jadi pato buat amanah itu. Tapi sang penawar amanah ini terus memaksa dan meyakinkan gua. Dia menepis semua pertanyaan gua, menjawab tanpa ragu, dan dengan yakin. Tetep aja gua mikir-mikir. Ujung-ujungnya d...