Skip to main content

Kamu

Teruntuk sahabat, teman, kakak, adik.
Ya, untukmu,

Aku merasa telah lama mengenalmu. Padahal smansa yang mempertemukan kita. Aku tidak pernah menyayangkan untuk mengenalmu. Aku justru sangat senang dapat mengenalmu. Aku bahkan bangga memiliki teman sepertimu. Rasanya, aku ingin selalu ada di dekatmu. Aku ingin selalu lebih dekat denganmu. 

Perjuangan yang kita lalui bersama. Lucu memang. Kita dipertemukan karena 'uang'. Dan karena itulah ukhuwah kita semakin erat. Apakah kamu masih ingat saat kita bersama? Tertawa bersama hingga...menangis bersama. Masalahnya ya karena 'uang'. Ceritamu, tawamu, tingkahmu, kepolosanmu, ketegasanmu, bahkan kesokimanmu. Huh dasar sokim! Tapi aku selalu mengingatmu. Aku mengingatmu sebagai kamu. Apa adanya. Polos. 

Kita berdua memang cengeng. Namun saat kita bersama, aku masih ingat saat memegang erat tanganmu. Takut namun sok berani. Ragu namun terus maju. Ya, kita menjadi tegar bersama! Kita menjadi lebih yakin kita bisa! Dari situ aku bertambah mengagumimu. Wanita kuat. sangat kuat. Sabar. Sangat sabar. Berhati mulia. Cantik. Luar maupun dalam. 

Aku ingat setiap kali kamu ke rumahku. Ada saja penyebabnya. Aku ingat perjuanganmu ke rumahku. Aku ingat perjuanganmu mengantarku. Bahkan kita masih sering membahas ini kan? Aku bahkan ingat selalu segala kebaikan, pengorbanan, dan semua perjuanganmu. 

Hey! Kita memiliki cita-cita yang sama! Kamu ingat kan? Tidak mungkin kamu lupa. Cerita-cerita yang selalu menyambungkan dengan cita-cita kita! Kamu bahkan mau kuangkat sebagai anakku. Aku tidak tahu lagi berapa banyak benda yang menjadi saksi bisu semua cerita kita. Curhatanmu, curhatanku. Ceritamu. Panggilanmu untukku! Banyak ya hal yang kita lalui bersama. Berawal dari uang. 

Hey Dokter! Sedang apa kamu disana? Megang stetoskop ya? Ngobatin anak palestin ya? Kamu lagi cerita-cerita ya sama mereka? Yah, kamu gak cerita sama aku lagi? Ehya, tadi kenapa kamu sedih? Kamu belum cerita loh! Jangan sedih lagi ya kamu disana:) Lihat, banyak anak-anak Palestina yang mau main sama kamu! 

Hey! Tetap tersenyum ya:) Semuanya sayang kamu. Bahkan orang yang tidak mengenalmu. Aku senang mengenalmu. Aku senang mendengarkan ceritamu. Aku senang saat bersamamu. Aku selalu senang saat di dekatmu. Smansa, Aethernum, MPK OSIS, F&E, AKSI, ACSA, semua sayang sama kamu! Allah pun menyayangimu. Allah mau kamu main sama anak palestina sekarang. Bukan nanti. 

Hey! Jangan takut! Kamu tidak akan pernah sendiri! Dari sini aku akan selalu mengirimkan apa yang kamu butuhkan! Dari sini aku akan selalu mengingatmu. Dari sini aku akan selalu menenangkanmu. Aku tidak berharap banyak. Aku hanya ingin kamu tersenyum disana melihatku, melihat kami. 

Hey perempuan berhati emas! Kamu tetap menjadi dokter yang hebat! Kamu tetap menjadi anak yang hebat! Kamu tetap menjadi sahabat yang hebat! Banyak sekali kenangan memang. Tapi aku janji. Aku janji melakukan apa yang telah kujanjikan padamu.  Aku janji akan meneruskan perjuanganmu. Aku janji. 

Selamat Jalan, sahabat! 
Jangan bersedih lagi ya:) di Surga-Nya kamu akan mendapatkan banyak teman:) 
Jangan takut ya, Sahabat! 

Terima kasih atas segalanya, Mel.


Comments

Popular posts from this blog

DRAMA DRAMA

nah guys,tadi tuh ambil nilai drama yah gue ceritaiin deh.nyeh nyeh.nah pas bu ratni yang ramah masuk gue lagi siap-siap gitu pake kunciran dua. STYLISH GUE IMEH LOWCH.akaka nah rambut gue dimainin tuh sama imeh haha.thanks me jadi lucu haha.nah pas rambut gue seperti itu banyak yang bilang "rakhmi hahaha jadi beda" dan ime selalu bilang "kamu lebih manis" pantes aja banyak semut meh di badan gue.(garing mode on).nah gak tau deh ime muji atau nyindir tapi kayaknya nyindir deh.haha.nah bu ratni langsung memanggil KELOMPOK 1.yah gue sih nyante karena KELOMPOK 2.eh si abyan sama andi ngotot banget bilang "bu diacak aja bu katanya kemaren diacak".gila ya ckckck was was tuh gue yah berdoa aja.nah bu ratni bilang "dua menit cepat kamu buat kocokan" apa deh gitu yang pasti intinya itu (gue gak denger karena lagi bercanda sama ime).nah si abyan dengan kebahagiannya itu membuat kocokan gitu.nah lo takut banget gue.akhirnya selesai tuh.nah perwakilan kelo

Pesan dari Korlas x.6

Dear X.6 angkatan 36, Kebetulan gue lagi gak ngablu, I just wanna say something for you.  Ini pertama kalinya kepanitian MOPD buat gue. Saat ditanya mau jadi apa sama Kak Audy. Gue jawab. Korlas. Gue gak tau alesan gue jadi korlas apa. Jujur saat itu pikiran yang terlintas sangatlah ngablu. Gue pengen diajak bukber. Dan setelah gue menjalani semua tugas serta bersama kalian, pikiran gue berubah.  Awalnya gue sangat berterima kasih ke kakak inti dan sc yang mempercayai jabatan sebagai korlas ke gue. Gue masih kurang percaya aja kalo mereka mempercayai gue dengan jabatan itu. Apa karena muka gue yang lemah lembut dan sangat penolong?-_-oke mulai ngablu. Apapun alasannya, gue senang karena kali ini gak di php-in.  Saat diumumin di aula atas yaitu kelas X3, gue melihat nama gue di daftar korlas kelas X6. Dan gue sedikit kaget ngeliat nama arkaan di situ juga. Ada apa dengan Arkaan? Ada apa dengan tijel? Mengapa duo tijel dipersatukan? Entahlah jangan jangan mereka ingin membuat

Spextrum

So, here I am. Lonely. Alone. Kalo kata Rezdi sih 'lebih baik sendiri daripada ditemani oleh orang buruk. Eh intinya gitu deh pokoknya. Kalo di pikir pikir bener juga sih tapi hati gue berkata lain. Salah wey salah. Siapa tau orang buruk itu malah membawa kita ke suatu kesempatan yang gak akan pernah kita duga. ye gak? Kita mah gak tau apa apa. Oke skip dari  pada makin tijel mending lanjut ngomongin sesuatu. Jadi gue galau. Gue gak tau apa alesan galau kali ini. Putus harapan? Patah hati? Orang yang gue suka menyukai orang lain? Atau......masalah penjurusan? Yang terakhir kayaknya rada gakmungkin. Gue hanya ingin menjalani apa yang udah ada aja deh. Oke penjurusan tuntas. Kedua dari akhir? Gue aja gak suka sama siapa-siapa. Kecuali ekhm bang....mungkin. Tapi ya bodo amat deh. Daripada galau mending kita cerita tentang...SPEXTRUM! Gue yang ngebacain puisi buatan Reza tentang spextrum. Dan pas latian 15 menit sebelum tampil atau beberapa menit setelah puisi dateng, penghayatan