Skip to main content

Time

Hey guys long time no post! I miss this blog and of course miss you all bloggers :)

What I'm gonna talking about? Time. Yeah 1 word 4 letters. But many mean. Before of it I want to tell you about my birthday.

My birthday was so simply. But there's surprise from my great friends. And they're Ime,Talitha, and Cutay!! They came to my house and sang birthday song in front of my house. And I was so surprised. They gave me the best gift. TWO BOOKS!!!!!!! They're Percy Jackson five and Ghost Girl! Wuhuuuu. I really love that novel. And they gave me it. It's amazing! Thank's God for giving me the kind friend :) They made me so happy in my birthday.

The second surprise was from Hadi. Yeah the best boyfriend in this world *it'll make hadi fly*. On monday, the first time we went to school after the short holiday. He gave me...............the blue heart pillow that so beautifull. There're his name and my idol name on that pillow. It was my favorite gift in my birthday. Cause it's so cute and it's from Hadi. It made me falling in love so much with him. I'm always scared to make him hurt. He's too kind and I really love him *oh nooo!!please don't read it!!*

Okay, now back to the topic. Time. Hmm I can't talk english so much. Let's change the languange. Indonesia. Yeahaa cintee indoo!!Oke apa yang akan kita omongin? Mari awalin dengan ultah gue.

Yeeeah gaterasa gue udah 14. Dan gue udah kelas 3 smp serta sekarang udah tahun 2011. In 2011 maybe everything is gonna change. Cause I will leave 85 jhs and find the new school. Yah semoga aja gue lulus dan bisa gantungin putih biru terus lanjutin pake putih abu-abu. Dan gue berharap sekolah yang baru gak terlalu jauh dari 85. Kalo bisa di sebelahnya malah. 34! Ya itu sekolah tujuan gue. Sebenernya sih tujuan nyokap gue. Gue diharusin masuk situ. Tapi yaa okelah I'll try it. Dan emang gue pengen masuk situ. But it's so difficult. Too many rival. Tapi apa salahnya kita coba?

SMA pasti akan sangat berbeda dengan SMP. Semua orang bilang gitu. Tapi diri gue mungkin gak berubah. Tetep si pesek yang tembem. Dan maap aje kalo nanti sifat gue berubah jadi lebih baik~eaeaea.Amiinn. SMA bakal beda dari SMP karena gue pasti pisah sama hadi. Dia gak mau pake baju putih abu-abu tapi dia mau pake putih hitam. Dia milih untuk ngelanjutin di SMK. Jelas beda tujuan. Nyokap gue pengen gue SMA. Dan gue gak berbakat jadi murid SMK karena gue masih labil untuk milih jurusan. Gue sama hadi pernah bicara tentang ini sebelumnya. Kita sepakat untuk tetep ngelanjutin hubungan meski beda sekolah. Keep trying!! Semoga aja gak ada halangan yang amat sangat berat. Semoga kita tetep bisa lewatin kalaupun ada.

Rasanya baru kemaren gue ninggalin putih merah. Rasanya baru kemaren gue melangkah penuh harapan di 85. Rasanya baru kemaren gue ngeliat tampang baru di 85. Rasanya baru kemaren gue kenalan sama temen sekelas di 85. Rasanya baru kemaren gue ikut MOS di 85. Rasanya baru kemaren gue denger ceramah pertama kali dari bu ratni. Rasanya baru kemaren gue jalan-jalan di koridor lantai3. Rasanya waktu itu berjalan sangat cepat.

Waktu gak akan pernah bisa dihentikan. Meski gue udah teriak STOP sekenceng-kencengnya, tapi waktu tak akan pernah ikut kemauan kita untuk berhenti. Waktu berjalan sesuai keinginannya. Tak pernah mengikuti keinginan kita untuk melambat atau bahkan berhenti. Waktu kadang membunuh kita dengan sadisnya. Kejadian yang kita ingin ulang kembali hanya terkenang di pikiran kita karena waktu tak bersedia mengulangnya.

Mungkin saat ini kita masih dengan kehidupan kita sebagai remaja. Tapi entah dengan lama atau lambat waktu berjalan dan tiba-tiba saja kita telah dipanggil "mama/papa " oleh anak kita. Gue akui kadang gue kepengen waktu berjalan cepet pas pelajaran matematika. Tapi setelah selesai, gue nyesel. Karena hari itulah hari yang tak bisa gue ulangin. Hanya bisa gue ulang di otak gue.

Semua yang gue lalui tak akan pernah gue lalui lagi. Hanya ada di pikiran gue. Tapi pikiran itupun gak semuanya tersimpan. Karena gue sebagai manusia, tak luput dari lupa. Kadang gue pengen ngulang semuanya dan ngubah yang udah terjadi. Tapi itu cuma harapan yang tak mungkin terjadi. Penyesalan emang selalu dateng belakangan. Tapi setelah menyesal toh kita jadi berpikir dua kali kan untuk melakukannya lagi? Ya, banyak pelajaran yang diberikan oleh waktu.

Mungkin hari ini gue masih di Jakarta. Nonton channel indonesia yang kadang dipenuhi orang alay. Bosen di tengah kemacetan yang gak bisa diubah. Ngeliat monas yang megah di tengah kota. Terkena sengatan matahari sambil melambaikan kipas. Berdiri di tengah hiruk pikuk manusia. Berbalas pesan singkat dengan pacar yang gue sayang. Telfon temen gue sambil curhat sampe kuping panas. Menatap langit jakarta tanpa tahu kapan cerah ataupun hujan.

Tapi, kelas 2 SMA mungkin gue memilih sebuah pilihan. Meraih sebuah impian. Dan itu membuat semua ini gue tinggalkan. Untuk sementara memang. Tapi mungkin setelah gue kembali, segalanya berubah. Ya, orang tua gue setuju dengan sebuah pilihan. Exchange student. Gue sangat memimpikan ini dan ternyata kedua orang tua gue setuju. Gue sangat menginginkan pilihan ini. Meski gue harus meninggalkan kota kelahiran gue ini.

Tujuan negara? Gue memilih inggris. Terlalu jauh memang, namun itu adalah negara yang gue idam-idamkan. Mungkin orang tua gue lebih setuju gue ke australia. Namun, inilah pilihan gue. Untuk apa gue ke sana kalau bukan keinginan gue? Nyokap gue sangat mengharapkan gue lolos seleksi ini. Dan gue selalu berdoa agar dapat lolos. Mungkin 99% ini hanya sekedar impian. Tapi, ada 1% keajaiban dari Tuhan. Dan 1% tersebut justru yang menentukan.

Terkadang gue suka mikir resikonya. Ninggalin jakarta. Tinggal di negara lain yang sangat berbeda. Bertemu dengan penduduk yang berbeda. Bicara dengan bahasa yang berbeda. Tidur di waktu yang berbeda dengan Indonesia. Berada di iklim yang berbeda. Dan, menatap langit yang berbeda. Semuanya memang berganti sesuai berjalannya waktu. Tapi apa mungkin gue sanggup? Apa mungkin gue kuat? Apa mungkin ini semua akan berjalan sesuai keinginan?

Segudang pertanyaan masih belum terjawab karena itu semua belum terjadi. Namun gue dan orang tua gue bersikeras agar semua ini tercapai. Dan selama setahun gue akan menjalani ini semua. Gue akan ninggalin semuanya di kota ini. Dan mungkin lagu Forget Jakarta akan selalu mengingatkan gue pada semua resiko ini.

Mungkinkah sepulangnya gue, segalanya masih sama? Channel indonesia masih dipenuhi musik kangen band? Temen-temen gue masih mengenali gue? Jalanan di jakarta masih penuh sesak? Jalanan di cinere masih bolong? Rumah gue masih dipenuhi tumbuhan? Kamar gue masih berbau gue? Bantal dari hadi masih tersimpan rapi? *eh mungkin gue bawa kalo ini*. Adek gue masih ngocol? Dan apakah hadi selalu menunggu gue?

Setahun terlalu berat untuk pertanyaan terakhir. Gue berharap jawabannya adalah 'iya'. Atau cukup anggukan saja udah buat gue seneng. Tapi, itulah pilihan dia. Gue gak akan memaksa karena gue tahu ini terlalu berat. Mungkin selama itu, dia memilih berkata 'tidak' karena telah bertemu yang lebih baik. Dan gue akan memberikan senyum tulus untuk itu. Meski gue akan amat terluka.

Kalaupun gue gak lolos exchange student, mungkinkah gue dan temen-temen smp masih suka jalan bareng? Mengautis bareng? Dan apa mungkin gue dan hadi masih menjalin sebuah ikatan? Apa mungkin hadi masih menemani gue kemanapun? Apa mungkin hadi masih menggerakan bibir lalu berkata 'iloveyou'? Ataukah segalanya menjadi berubah? Kalaupun iya, gue sepakat bilang "waktu selalu membunuh".

Segalanya memang pasti berbeda. Tak ada yang sama. Waktu akan terus melaju meski kita hanya berdiam diri dan memikirkan segalanya. Waktu akan terus melaju meski kita berada di goa dan tertidur ratusan tahun. Waktu akan terus melaju meski kita membaca buku dengan serius selama berjam-jam. Waktu akan terus melaju meski kita menangis dan menginginkan segalanya terulang. Jadi apa untungnya kita berdiam? Padahal waktu tetap berjalan meski kita tak melakukan apapun. Jadi, apa salahnya kita mencoba sesuatu yang bermanfaat? Melupakan yang telah terjadi. Mencoba merubah diri menjadi lebih baik di waktu mendatang. Agar kita tidak lagi menyesal.

Hadi, though time goes, I would not be able to change my love. Can you promise never leave me? Can you promise, you will always beside me? Can you promise it? Oh sorry, I must not force you. But I'm just afraid you'll leave me. Yeah time can answer. But time will answer later.


So, I'm so sorry for this posting. It's too long huh? Yeah I just wanna share what I'm feeling. And I'm so talkative right now. I can't stop typing. But yeah I can stop it now. I have a big project. Well bye guys. Please pray for me to pass the selection of exchange student. And I will give you so much thanks!



XOXO-
kiss and hug for me!


A girl who loves hadi♥ so much

Comments

Popular posts from this blog

DRAMA DRAMA

nah guys,tadi tuh ambil nilai drama yah gue ceritaiin deh.nyeh nyeh.nah pas bu ratni yang ramah masuk gue lagi siap-siap gitu pake kunciran dua. STYLISH GUE IMEH LOWCH.akaka nah rambut gue dimainin tuh sama imeh haha.thanks me jadi lucu haha.nah pas rambut gue seperti itu banyak yang bilang "rakhmi hahaha jadi beda" dan ime selalu bilang "kamu lebih manis" pantes aja banyak semut meh di badan gue.(garing mode on).nah gak tau deh ime muji atau nyindir tapi kayaknya nyindir deh.haha.nah bu ratni langsung memanggil KELOMPOK 1.yah gue sih nyante karena KELOMPOK 2.eh si abyan sama andi ngotot banget bilang "bu diacak aja bu katanya kemaren diacak".gila ya ckckck was was tuh gue yah berdoa aja.nah bu ratni bilang "dua menit cepat kamu buat kocokan" apa deh gitu yang pasti intinya itu (gue gak denger karena lagi bercanda sama ime).nah si abyan dengan kebahagiannya itu membuat kocokan gitu.nah lo takut banget gue.akhirnya selesai tuh.nah perwakilan kelo

Pesan dari Korlas x.6

Dear X.6 angkatan 36, Kebetulan gue lagi gak ngablu, I just wanna say something for you.  Ini pertama kalinya kepanitian MOPD buat gue. Saat ditanya mau jadi apa sama Kak Audy. Gue jawab. Korlas. Gue gak tau alesan gue jadi korlas apa. Jujur saat itu pikiran yang terlintas sangatlah ngablu. Gue pengen diajak bukber. Dan setelah gue menjalani semua tugas serta bersama kalian, pikiran gue berubah.  Awalnya gue sangat berterima kasih ke kakak inti dan sc yang mempercayai jabatan sebagai korlas ke gue. Gue masih kurang percaya aja kalo mereka mempercayai gue dengan jabatan itu. Apa karena muka gue yang lemah lembut dan sangat penolong?-_-oke mulai ngablu. Apapun alasannya, gue senang karena kali ini gak di php-in.  Saat diumumin di aula atas yaitu kelas X3, gue melihat nama gue di daftar korlas kelas X6. Dan gue sedikit kaget ngeliat nama arkaan di situ juga. Ada apa dengan Arkaan? Ada apa dengan tijel? Mengapa duo tijel dipersatukan? Entahlah jangan jangan mereka ingin membuat

Spextrum

So, here I am. Lonely. Alone. Kalo kata Rezdi sih 'lebih baik sendiri daripada ditemani oleh orang buruk. Eh intinya gitu deh pokoknya. Kalo di pikir pikir bener juga sih tapi hati gue berkata lain. Salah wey salah. Siapa tau orang buruk itu malah membawa kita ke suatu kesempatan yang gak akan pernah kita duga. ye gak? Kita mah gak tau apa apa. Oke skip dari  pada makin tijel mending lanjut ngomongin sesuatu. Jadi gue galau. Gue gak tau apa alesan galau kali ini. Putus harapan? Patah hati? Orang yang gue suka menyukai orang lain? Atau......masalah penjurusan? Yang terakhir kayaknya rada gakmungkin. Gue hanya ingin menjalani apa yang udah ada aja deh. Oke penjurusan tuntas. Kedua dari akhir? Gue aja gak suka sama siapa-siapa. Kecuali ekhm bang....mungkin. Tapi ya bodo amat deh. Daripada galau mending kita cerita tentang...SPEXTRUM! Gue yang ngebacain puisi buatan Reza tentang spextrum. Dan pas latian 15 menit sebelum tampil atau beberapa menit setelah puisi dateng, penghayatan